Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melantik 15 pimpinan tinggi pratama di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat (12/6/2020). (Foto: Rizal/Humas Jabar)

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil secara resmi melantik 15 pimpinan tinggi pratama di lingkungan Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat, di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat (12/6/20).

Dalam rilisnya Humas Pemprov Jawa Barat menyebutkan, pelantikan tersebut berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 821/Kep.322-BKD/2020 tanggal 11 Juni 2020 tentang Alih Tugas Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat.

Mantan Kadisdik Jawa Barat, Dr Rd Dewi Sartika (source http://disdik.jabarprov.go.id/)

Dari 15 orang pejabat yang dilantik, terselip nama Kadisdik, RD Dewi Sartika  yang dipindah tugaskan menjadi Asisten Pemerintahan Hukum dan Kesejahteraan Sosial. Mutasi di lingkungan Disdik Jabar cukup mengundang perhatian, selain karena Ika belum cukup lama menduduki jabatan tersebut, saat ini Disdik Jawa Barat lagi dihadapkan pada sejumlah masalah diantaranya, PPDB online yang dianggap memberatkan pihak sekolah di jenjang SMP, Wacana SPP Gratis yang mulai dipertanyakan karena hanya diperuntukan untuk SMA/SMK dan SLB negeri, dan yang terbaru sorotan terkait dugaan pelanggaran etika yang dilakukan Kepala SMKN 1 Garut karena kedapatan membawa senjata api.

Pada pelantikan ini, Gubernur Jawa Barat berpesan agar seluruh pejabat yang diamanati tugas baru itu membagi fokus penugasannya pada dua hal, yaitu pengendalian COVID-19 dan penerapan penugasan di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). “Kita harus mempertahankan prestasi-prestasi dalam pengendalian COVID-19. Oleh karena itu, saya titip 50 persen penugasan fokus kepada pengendalian COVID-19,” ujar Kang Emil.

Kang Emil juga mengimbau agar seluruh pejabat yang baru dilantik itu senantiasa menjaga integritas, pelayanan sepenuh hati, dan profesionalisme untuk terus belajar. Hal tersebut, lanjutnya, merupakan tiga syarat menjadi PNS yang baik. “Saya titip tiga hal. Integritas, melayani sepenuh hati, dan profesionalisme. Jangan sampai dicederai,” tutur Kang Emil.

Selain Rd Dewi Sartika, 15 pimpinan tinggi pratama yang dilantik adalah:
1. Nanin Hayani Adam sebagai Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah,
2. Jafar Ismail sebagai Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan,
3. Noneng Komara Nengsih sebagai Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu,
4. Rachmat Taufik Garsadi sebagai Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi,
5. Ahmad Hadadi sebagai Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah,
6. RD Dewi Sartika sebagai Asisten Pemerintahan Hukum dan Kesejahteraan Sosial,
7. Mochamad Ade Afriandi sebagai Kepala Satuan Polisi Pamong Praja,
8. Dicky Saromi sebagai Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia,
9. Haryadi Wargadibrata sebagai Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik,
10. Muhamad Solihin sebagai Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan,
11. Linda Al Amin sebagai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah,
12. Dedi Supandi sebagai Kepala Dinas Pendidikan,
13. Raden Iip Hidajat sebagai Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
14. Ida Wahida Hidayati sebagai Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat, serta
15. Toto Mohamad Toha sebagai staf ahli gubernur bidang kemasyarakatan dan SDM.

*** HMP