Oleh: Novi Andriyati, Siti Kania, Erma Catur Wulansari

Program Magister Pendidikan Anak Usia Dini, Universitas Pancasakti Bekasi

Email: novinoza@gmail.com


  • Pendahuluan

Memahami hakikat tauhid, iman dan Islam merupakan landasan yang sangat penting dalam kehidupan seorang muslim. Tauhid sebagai salah satu keyakinan fundamental dalam Islam memiliki pengaruh besar dalam segala bidang kehidupan. Iman sebagai iman terhadap rukun Islam dan rukun iman merupakan landasan terpenting bagi pandangan dunia dan pandangan hidup. 

Pada saat yang sama, Islam sebagai agama merupakan pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, pemahaman yang benar tentang ketiga hal ini sangat penting bagi umat Islam untuk menjalankan agamanya dengan baik dan mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang hakikat tauhid, iman dan Islam serta pentingnya memahami ketiga hal tersebut dalam kehidupan seorang muslim. Selain itu, juga diceritakan konsep tauhid Islam, rukun iman dan rukun Islam, serta praktik Islam yang tertib dan benar. Semua penjelasan dan argumentasi dalam artikel ini didasarkan pada sumber-sumber primer seperti Al-

Qur’an dan Hadits serta pandangan para ulama yang terpercaya.

Kami berharap dengan membaca Artikel ini pembaca akan memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang hakikat tauhid, iman dan Islam serta menerapkan konsep-konsep tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Semoga artikel ini bermanfaat bagi para pembaca untuk menambah ilmu dan memperkokoh keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. 

Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan artikel ini adalah sebagai berikut:

  1. Memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang hakikat tauhid, iman dan Islam sebagai dasar Islam yang sangat penting bagi umat Islam.
  2. Menjelaskan konsep tauhid dalam islam, rukun iman dan rukun islam serta cara mengamalkan islam dengan baik dan benar.
  3. Untuk lebih memahami pentingnya memahami hakikat tauhid, iman dan Islam dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat membantu umat Islam dalam mengamalkan agamanya dengan baik dan benar.
  4. Memberikan pemahaman yang lebih luas tentang akidah Islam dan bagaimana akidah ini dapat mempengaruhi pandangan seorang muslim terhadap dunia dan kehidupan.
  5. Menyajikan pandangan yang berimbang dan berimbang dalam memahami hakikat tauhid, iman dan Islam serta menjelaskan perbedaan dan persamaan antara konsep-konsep tersebut. Untuk itu, kami berharap artikel ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang hakikat tauhid, iman dan Islam, serta membantu umat Islam menjalankan agamanya dengan baik dan benar.

 

  1. Konsep Dasar Keislaman

Pentingnya Tauhid, Iman dan Islam.
Islam adalah agama yang memiliki landasan yang kuat dan kokoh baik dari segi aqidah (keyakinan), ibadah (ritual), maupun akhlak (perilaku).

 Tiga konsep dasar Islam yang harus dipahami oleh setiap Muslim adalah tauhid, iman dan Islam.

Tauhid mengacu pada keyakinan bahwa hanya ada satu tuhan yang harus disembah dan dipuja. Keyakinan ini adalah bagian paling mendasar dari iman Islam. Allah SWT adalah pencipta alam semesta dan menguasai segala sesuatu yang ada di dalamnya.

Iman berarti beriman kepada ajaran Islam dan memelihara ketakwaan kepada Allah SWT. Konsep iman meliputi iman kepada Allah SWT, malaikat, Kitab Suci, Rasul, hari akhir dan Qada dan Qadar. Umat ​​Islam harus memahami dan mengamalkan Rukun Iman untuk memperkuat keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT.

Memberikan pandangan yang berimbang dan berimbang dalam memahami hakikat tauhid, iman dan Islam serta menjelaskan perbedaan dan persamaan antara konsep-konsep tersebut.

Untuk mencapai tujuan tersebut, kami berharap artikel ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang hakikat tauhid, iman dan Islam, serta membantu umat Islam menjalankan agamanya dengan benar dan benar.  Islam mengacu pada seseorang yang mengikuti ajaran Islam melalui perilaku dan ibadah yang benar. Islam mencakup amalan-amalan seperti syahadat, shalat, zakat, puasa dan haji. Umat ​​Islam harus memahami dan mengamalkan rukun Islam agar dapat mengamalkan Islam dengan baik dan benar.

Pemahaman konsep dasar Islam sangat penting bagi umat Islam karena dapat membantu memelihara keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Pemahaman tauhid, iman dan Islam juga dapat meningkatkan ketaatan pada ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memahami konsep dasar Islam, umat Islam dapat terhindar dari kesalahan dalam melaksanakan ajaran Islam dan memperkokoh ketaqwaannya kepada Allah SWT.

Dalam mengamalkan Islam, umat Islam harus memperhatikan dua aspek penting, yaitu ibadah dan akhlak. Ibadah meliputi amalan-amalan seperti shalat, puasa, zakat, dan haji, yang harus dilakukan dengan sungguh-sungguh dan penuh takwa. Moralitas mencakup tingkah laku dan sikap seseorang terhadap sesamanya dan lingkungannya. Dengan memperhatikan kedua hal tersebut, maka umat Islam dapat mengamalkan Islam dengan baik dan benar. 

  • Makna Tauhid

Tauhid adalah prinsip dasar Islam yang mengajarkan bahwa hanya ada satu Tuhan yang harus disembah dan dipuja. Prinsip Tauhid sangat penting bagi umat Islam karena itu adalah dasar utama iman mereka dan dasar ibadah mereka kepada Allah.

Pengertian Tauhid dapat dijelaskan dari beberapa aspek. Pertama, Tauhid berasal dari kata “wahid” yang berarti satu. Hal ini menunjukkan bahwa hanya ada satu Tuhan yang berkuasa atas segala sesuatu termasuk keberadaan manusia dan semua makhluk di dunia ini. 

Kedua, prinsip Tauhid mengajarkan bahwa Allah SWT memiliki sifat-sifat yang mulia seperti Yang Maha Esa, Pengasih, Maha Bijaksana, Maha Mengetahui dan lain-lain. Sifat-sifat ini menunjukkan bahwa Allah SWT memiliki kekuatan tak terbatas, kebijaksanaan tak terbatas dan rahmat yang tak tertandingi.

Ketiga, Tauhid mengajarkan bahwa Allah SWT adalah Pencipta alam semesta dan segala isinya. Dia menciptakan manusia dan makhluk lainnya dengan tujuan tertentu dan memberikan setiap makhluk kekuatan dan kemampuan yang berbeda sesuai dengan tujuan penciptaannya. Allah SWT juga menetapkan aturan Islam sebagai pedoman bagi manusia untuk menjalani kehidupannya.

 Keempat, prinsip Tauhid mengajarkan bahwa hanya Allah SWT yang berhak disembah dan dipuja. Tidak ada makhluk lain yang memiliki kekuatan atau kemampuan yang sebanding dengan Allah SWT, sehingga menyembah selain Dia dianggap sebagai perbuatan yang tidak patut dan menyimpang dari ajaran Islam.

Memahami prinsip Tauhid sangat penting bagi umat Islam karena itu adalah fondasi utama iman mereka. Prinsip ini sangat besar pengaruhnya dalam kehidupan sehari-hari karena dengan memahami prinsip Tauhid, umat Islam dapat memantapkan keimanannya kepada Allah SWT dan menghadapi tantangan hidup dengan iman yang kuat. 

Ilmu Tauhid merupakan bagian daripada ilmu-ilmu yang ditulis oleh para pendahulu. Dan ilmu tauhid itu ilmu yang paling pertama dan utama yang harus dipelajari oleh setiap muslim.

Kata At-Tauhid ( ا زٌٛؽ ١ذ ) secara bahasa merupakan bentuk mashdar dari : wahhada ( – (ٚؽذ    yuwahhidu ( ٠ٛؽذ ) – tauhidan ( رٛؽ ١ذا ) ; yang berarti mengesakan atau menunggalkan. Adapun kata At-Tauhid ( ا زٌٛؽ ١ذ ) secara istilah berarti Meng-Esakan atau menunggalkan Allah Ta‘ala semata.  

اَلتَّوْحِيدُ مَصْدَرُ وَحَّدَهُ يُوَحِّدُهُ تَوْحِيْدًا, مَعْنَاهُ كَمَا قَالَ اِبْنُ فَارِسٍ فِى مَقَايِيسِهِ: (إِمَّا جَعَلَهُ   وَاحِدًا, اَوْ اِعْتَقَدَهُ وَاحِدًا. معجم مقاييس اللغة لإبن فارس ص .۱۰۸٤ )

At-Tauhid berbentuk masdar dari وَحَّدَهُ يُوَحِّدُهُ تَوْحِيْدًا , Artinya sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Faris dalam kitab Maqayis: Bisa menjadikan Allah satu atau meng I’tiqadkan Allah esa. (Mu’jam Maqayiis Lughah Ibnu Faris, hal. 1084.)

Tauhid secara istilah, para ulama mendefinisikan sebagai berikut:

  • Meng-esakan Allah dalam segala bentuk peribadahan, disertai keyakinan mengesakanya dalam asma,shifat,af’al (pekerjaan) dan Dzat-Nya. Tidak memerlukan pembantu dan tidak ada yang serupa dalam semua urusan itu. (Kitab Alhujjah fii bayanilmuhijjah. Al-Ashbahaniy. 1/305-306)
  • Ibadah kepada Allah tanpa memusyrikan-Nya. Serta yakin tidak ada satupun Rabb yang mengurus segala sesuatu selain Allah. (Dar’u Ta’arudh al-‘Aql wa An-Naql. Ibnu Taymiyyah. 8/246)
  • Meng’itiqadkan dalam meng-esakan Allah subhanahu wata’ala dalam Rububiyyah-Nya,Uluhiyyah-Nya,Asma’Nya dan shifat-Nya. Dan mengkhususkan dalam beribadah. (Syaikh Abdurrahman Al-Barrak).

أن التّوحيد له قشرتان:

الأولى: أن تقول بلسانك: لا إله إلاّ الله، ويسمّى هذا القول توحيدًا.

والقشرة الثانية: أن لا يكون في القلب مخالفة ولا إنكار لمفهوم هذا القول، بل يشتمل القلب على اعتقاد ذلك والتصديق به، وهذا هو توحيد عامة النّاس.

 

Sesungguhnya tauhid itu memiliki dua cangkang:

Yang pertama, mengucapkan dengan lisan kalimat “Laa ilaaha illallah”, dan dinamai dengan ucapan/kalimat tauhid.

Yang kedua, bahwasanya engkau meyakini dalam hati tidak menyelisihi dan tidak mengingkari ucapan/kalimat tauhid ini. Bahkan hati mengitikadkan secara komperehensif dan membenarkan kalimat tauhid tersebut, inilah tauhid secara keumuman manusia.  

Jadi kesimpulan dari beberapa definisi diatas, bahwa tauhid itu ialah; “meyakini bahwa segala urusan milik Allah, kemudian melepaskan bahwa ketergantungan terhadap setiap perantara. Dan beribadah kepada Allah dengan mengesakanNya, dengan tidak beribadah kepada selain Allah Ta’ala”. Dalam mentauhidkan Allah memiliki tiga segi, yaitu tauhid rububiyyah, tauhid uluhiyyah dan tauhid asma’ wa shifat.

  • Tauhid Rubiyyah

Tauhid rububiyyah yaitu mengesakan Allah dalam penciptaan, kepengurusan, dan dalam segala pemeliharaan. Aspek tauhid Rububiyah menyangkut keyakinan bahwa hanya Allah SWT yang menciptakan alam semesta dan mengatur segala sesuatu di dalamnya.

 Satu-satunya Tuhan yang mengurus alam semesta adalah Allah.

رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا فَاعْبُدْهُ وَاصْطَبِرْ لِعِبَادَتِهِ هَلْ تَعْلَمُ  لَهُ سَمِيّاً

Dialah Tuhan “Yang menguasai” langit dan bumi dan diantara keduanya, maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadah kepadaNya. Apakah engkau mengetahui ada seusuatu yang sama denganNya?”. (Qs. Maryam: 65)

 

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Segala Puji BAgi Alloh Tuhan Semesta Alam (Q.S Al Afatihah:2)

Ayat tersebut memiliki makna yang sangat luas dan universal, mencakup segala hal yang ada di alam semesta ini. Hal ini mengajarkan kepada seorang Muslim untuk menghargai dan memuliakan segala ciptaan Allah, serta menjadikannya sebagai pengingat akan kebesaran dan kekuasaan Allah yang abadi dan tak terbatas.

Dalam pemahaman yang lebih dalam, ayat ini mengajarkan kepada seorang Muslim untuk senantiasa bersyukur atas segala karunia yang diberikan oleh Allah, mengakui dan menghormati kedudukan dan kekuasaan Allah sebagai pencipta dan pengatur alam semesta, serta menyerahkan diri secara tulus kepada-Nya sebagai hamba yang patuh dan taat.

  • Tauhid Uluhiyyah

Tauhid uluhiyyah yaitu mengesakan Allah dalam penuhanan atau penyembahan. Satu-satunya Tuhan yang disembah adalah Allah. Aspek Uluhiyah mengacu pada keyakinan bahwa hanya Allah SWT yang berhak disembah dan dimuliakan

اللَّهُ لا إِلَهَ إِلاّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاّ بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاّ بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ وَلا يَؤُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ

Allah, tidak ada Tuhan selain Dia.  Yang menghidupi, yang terus menerus mengurus “makhlukNya”, tidak mengantuk dan tidak tidur, milikNya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang memberi syafaat di sisiNya tanpa seizinNya. Dia mengetahui apa yang ada dihadapan mereka dan apa yang di belakang mereka.  Dan mereka tidak mengetahui  apa yang ada dihadapan mereka dan apa yang di belakang mereka. Dan mereka tidak mengetahui sesuatu apapun tentang ilmuNya melainkan apa yang dihendaki. kursiNya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya,  dan Dia maha tingi dan maha n  Besar. (Qs. Al-Baqarah; 225)

  • Tauhid Asma’ wa shifat

Tauhid asma’ dan shifat adalah mengesakan Allah dalam penyifatan dan penamaan atau asmaul husna.  Hanya Allah satu-satunya yang mempunyai sifat dan nama khusus tanpa ada kekurangan atau aib dan berbeda dengan mahlukNya. Aspek Asma’ wa Sifat mengacu pada keyakinan terhadap sifat-sifat dan nama-nama Allah SWT dan bahwa sifat-sifat tersebut tidak dapat disamakan dengan sifat-sifat makhluk.

 

هُوَ اللَّهُ الَّذِي لا إِلَهَ إِلاّ هُوَ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ هُوَ اللَّهُ الَّذِي لا إِلَهَ إِلاّ هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ السَّلامُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ هُوَ اللَّهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ لَهُ الأسْمَاءُ الْحُسْنَى يُسَبِّحُ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

Dialah Allah yang tidak ada Tuhan selain Dia, yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Dialah yang Maha pengasih Maha penyayang. Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia Maha raja dan Maha suci, yang Maha sejahtera, yang Mnejaga keamanan, memelihara keselamatan, yang Maha perkasa, yang Maha kuasa, yang memiliki segala keagungan. Maha Suci dari apa yang mereka persekutukan. Dialah Allah menciptakan, yang mengadakan, yang membentuk rupa, Dia memiliki nama-nama indah. Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepadaNya, dan Dialah yang Maha perkasa dan bijaksana. (Qs. Al-Hasyr: 22-24).

 

Konsep ayat-ayat tersebut meliputi:

a.tauhid

Ayat ini menekankan konsep tauhid atau keyakinan akan keesaan Allah. Allah diakui sebagai satu-satunya tuhan yang berkuasa atas segala sesuatu di alam semesta ini. menekankan konsep monoteisme, yaitu kepercayaan bahwa hanya ada satu Tuhan yang menguasai seluruh alam semesta. Tidak ada Tuhan selain Allah dan Dia memiliki sifat-sifat yang unik dan tidak ada yang bisa membandingkan Dia. Konsep inilah yang menjadi dasar Islam dan pemahamannya merupakan kunci untuk memahami ajaran Islam secara utuh.

b.sifat Alloh

Ayat ini menjelaskan beberapa sifat Tuhan, seperti keabadian, kesadaran, dan kekuasaan tak terbatas. Allah mungkin juga memiliki pengetahuan yang luas tentang segala sesuatu di alam semesta.

menyebutkan sifat-sifat Allah seperti kekuasaan, kesucian, kedamaian, iman, keamanan, keperkasaan, dan keagungan-Nya. Memahami sifat-sifat Allah merupakan bagian penting dalam memahami konsep Tauhid dalam Islam, karena sifat-sifat tersebut menunjukkan kebesaran dan kekuasaan Allah dan Yang Mulia. konfirmasi kebesaran Tuhan

c.Mengenali kelemahan manusia

Ayat ini mengingatkan manusia akan kelemahan dan keterbatasannya serta memperingatkan agar tidak sombong dan lebih tahu dari Allah. Manusia tidak memiliki kemampuan untuk berdoa dengan Allah tanpa izin-Nya.

  1. Kekuasaan Tuhan

Ayat ini menjelaskan bahwa Tahta Allah meliputi seluruh langit dan bumi serta menekankan keagungan Allah dan mengatakan bahwa Dia perkasa, penakluk segalanya dan terbesar. Ini membuktikan kedaulatan Allah atas semua ciptaan-Nya dan menekankan bahwa Dia adalah sumber kekuasaan dan kebesaran yang sejati. Pemahaman ini mengajarkan bahwa kebahagiaan dan kedamaian sejati hanya dapat dicapai dengan mengakui dan menghormati kebesaran Allah. 

  • Makna Iman

Iman dalam pandangan para ulama merupakan perbuatan hati atau bathin. Yang dimana sebagai pondasi dalam agama Islam. Baik dan buruknya agama seseorang tergantung daripada pondasi keimanannya. 

Para ulama madzhab yang tiga kecuali Imam Abu Hanifah mendefiniskan iman itu ialah sebagai berikut: 

الإيمان: اعتقاد بالجنان ونطق باللسان عمل بالاركان

Iman adalah keyakinan dengan hati, diucapkan oleh lisan, dan dikerjakan dengan perbuatan.  

 

  1. Makna Islam

فالإسلام هو الاستسلام لله بالأعمال الظاهرة، والإيمان هو التصديق بالأمور الباطنة

Pernyataan ini merujuk pada pemahaman Islam yang penting tentang hubungan antara Iman dan Islam. Iman mengacu pada keyakinan dalam hati sedangkan Islam mengacu pada tindakan dan perilaku yang sebenarnya. Islam dan iman tidak dapat dipisahkan dan keduanya harus ada dalam kehidupan seorang muslim.

Dalam Islam, bagian dari Islam menyerah kepada Allah melalui tindakan tertentu seperti shalat, puasa, membayar zakat dan haji. Ini adalah cara untuk menunjukkan ketundukan dan ketaatan kita kepada Allah. Pada saat yang sama, keyakinan dalam hati, seperti keyakinan pada Keesaan Tuhan, percaya pada Rasul-Rasul-Nya, Kitab Suci, Hari Akhir dan Takdir.

 

Jadi Islam dan Iman bekerja sama dalam kehidupan seorang Muslim. Kami menunjukkan ketaatan kami kepada Allah dengan melakukan perbuatan benar yang ditentukan oleh Islam, sedangkan iman di hati kami kepada Allah dan ajaran-Nya adalah bagian penting dari Iman. Dalam Islam, baik Islam maupun Iman merupakan aspek penting dalam agama yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain dan harus dijaga dengan baik. 

Kesimpulan

Tauhid mengacu pada keyakinan bahwa hanya ada satu tuhan yang harus disembah dan diyakini. Islam adalah agama yang memiliki landasan yang kuat dan kokoh dalam hal aqidah (iman), ibadah (ritual), dan akhlak (perilaku).Tiga konsep dasar Islam yang harus dipahami setiap Muslim adalah tauhid, iman dan Islam

.Referensi

Al Qur’anul Kariim dan Terjemah, Hadis Shahih Bukhari dan Muslim, Kitab Ihya Ulumuddin karya Imam Al-Ghazali, Kitab Tafsir Ibnu Katsir, Risalah Tauhid karya Imam Muhammad bin Abdul Wahab,Esklopedia islam