Foto : Dok. Dr. Budi Suhardiman, M.Pd.

KANDAGA.ID – Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Kabupaten Garut terus melakukan upaya peningkatan kualitas sumberdaya para Mabigus atau (kepala sekolah) di satuan pendidikan, agar melayani peserta didiknya dalam kepramukaan betul-betul berkualitas.

Diantaranya dengan melaksanakan Gebyar KMD (Kursus Mahir Dasar) di tingkat Kwartir Ranting (Kwarran) kecamatan khusus jenjang SD, dan ini kali orientasi giliran para Mabigus dilingkungan SMP Negeri se-Kabupaten Garut yang dilaksanakan di Pangandaran pada Jumat-Minggu (15-17/9/2023), bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan MKKS Kabupaten Garut.

Orientasi ini dihadiri dr. Hemi Budiman (Ketua Kwarcab Kabupaten Garut), Totong, S.Pd., M.Si (Waka Binawasa Kwarcab Garut), Drs. H. Nanang Hambali, S.H., M.Pd., (Sekbid Andalan Binawasa Kwarcab Garut), H. Mohamad Yusuf, M.Pd., (Kabid SMP), Suryana, S.Pd., M.M.Pd., (Kabid SD), Rd. Yusuf Satria Gautama, S.Pd., (Ketua MKKS SMP Kabupaten Garut), Dr. Sri Nurhayati, M.Pd., (Wakil Ketua Andalan Binawasa Kwarda Jawa Barat), dan narasumber lainnya.

Foto : Dok. Dr. Budi Suhardiman, M.Pd.

Kepala SMPN 6 Garut, Dr. Budi Suhardiman, M.Pd., melalui WhatsApp, Senin (18/9/2023) menuturkan, orientasi dibuka oleh Totong, S.Pd., M.Si., beliau mengatakan bahwa kegiatan orientasi harus berdampak pada kegiatan kepramukaan di satuan pendidikan, para Mabigus harus benar-benar mengawasi dan mengendalikan para pembina di lapangan.

Menurut Totong, kegiatan kepramukaan dalam konteks kurikulum merdeka sangat membantu implementasi Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema-tema P5 sudah biasa dilakukan pada kegiatan pramuka. Jadi kata Totong, tinggal diintegrasikan.

Sementara materi yang disampaikan oleh Dr. Sri tanpa slide dan lebih banyak memotivasi para Mabigus agar selalu bergerak memajukan Gerakan Pramuka di satuan pendidikan masing-masing.

Menurut Sri, pramuka pada hakikatnya dibangun melalui pelatihan, pembinaan, dan keterampilan yang dilakukan secara terus menerus oleh para pembina.

“Tidak ada peserta didik yang hebat apabila tidak ada pembina yang hebat. Oleh karena itu pembina harus terus dilatih melalui berbagai kursus agar memiliki kompetensi yang bagus sebagai bekal dalam membimbing peserta didik,” ucapnya.

Sri juga menyampaikan bahwa Gerakan Pramuka di satuan pendidikan harus berdampak pada peningkatan spritual, emosional, sosial, intelektual, dan fisik (Sesosif) peserta didik. Semua ini sejalan dengan esensi Dasa Dharma sebagai landasan Gerakan Pramuka dalam bergerak dan bertindak.

Materi selanjutnya disampaikan oleh Drs. H. Nanang yang menjelaskan esensi Permendikbud No. 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Ia juga menyampaikan pentingnya kontribusi para Mabigus dalam proses pembinaan Pramuka di sekolah.

Menurutnya, pembinaan di satuan pendidikan harus diawasi, paling tidak para pembina diapresiasi dan ditanya terkait dengan proses pembinaan yang selama ini mereka lakukan. Dengan begitu lanjut H. Nanang, para pembina merasa diperhatikan.

“Saya yakin tidak selamanya harus serba ada finasial, dengan diperhatikan saja para pembina sudah merasa bahagia dan terhormat,” ungkapnya.

Foto : Dok. Dr. Budi Suhardiman, M.Pd.

Sementara dr. Helmi Budiman dalam materinya penyampaian beberapa poin penting diantaranya, para pembina di sekolah harus lebih difungsikan, konsolidasi organisasi harus ditingkatkan, pusat-pusat kegiatan akan lebih banyak di tingkat kwarran, dan setiap bulan harus ada pertemuan rutin antara kwarran dengan kwarcab dan antara mabigus dengan kwarran, serta iuran para anggota pramuka merupakan bentuk tanggung jawab dan kesetiaan kepada organisasi.

Sedangkan Ketua MKKS SMP mengungkapkan rasa puas serta bangganya dengan adanya orientasi ini, dan yang lebih membahagiakannya, semua teman-temannya kompak dan memiliki jiwa korsa yang tinggi sehingga kegiatan ini berjalan dengan lancar.

“Atas nama teman-teman semuanya, saya ucapkan terima kasih kepada Kwarcab Pramuka dan Dinas Pendidikan Garut yang sudah membimbing kami. Semoga menjadi amal sholeh bagi semuanya,” ucap Rd. Yusuf.

Penutup rangkaian kegiatan orientasi ini, terang Dr. Budi, diakhiri dengan acara Body Rafting di Objek Wisata Citumang, Pangandaran. ***Jajang Sukmana