kandaga.id – Sejumlah 30 pengurus kabupaten dan 42 koordinator kecamatan Jabar Bergerak Kabupaten Garut Periode 2021-2023 dikukuhkan Ketua Jabar Bergerak Kabupaten Garut, H. Bejo Siswoyo, S.TP., M.Pd., di Auditorium SMKN 1 Garut, Jl. Cimanuk No. 309A, Kelurahan Sukagalih, Kecamatan Tarogong Kidul, Rabu (29/09/2021).

Secara resmi pengukuhan dibuka Wakil Ketua Jabar Bergerak Pusat, Ustadz Tatan Ahmad Santana sekaligus memberikan materi dengan disaksikan Ketua Jabar Bergerak Kabupaten Garut, H. Bejo Siswoyo, S.TP., M.Pd., Pembina Jabar Bergerak Kabupaten Garut, Hj. Diah Kurniasari, dan Kabid Sosial Jabar Bergerak Pusat, Dra. Ratna Sartika Julinati, Wakil Ketua Umum Jabar Bergerak Bidang Aksi dan Pengembangan Masyarakat, Dr. Hj. Neneng Hayati, SE., MM.

Dalam sambutannya, Ustadz Tatan merasa bersyukur, karena takdir Allah dapat berjumpa, dan memohon maaf Bapak Gubernur tidak dapat hadir karena, beliau dengan misi penting Jabar harus menjadi juara umum pada PON XX Papua.

Dirinya mengucapkan selamat datang di komunitas Jabar Bergerak, organisasi yang mandiri, berdikari, berdiri di atas kaki sendiri, non pemerintahan yang tidak biayai satu sen pun oleh APBD dan APBN.

“Meskipun kita tidak mengakses APBD, APBN, tapi Jabar Bergerak tidak hanya menampakkan cintanya terhadap masyarakat Jawa Barat tetapi juga masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia,” ungkapnya.

Ustadz Tatan  memaparkan, bahwa komunitas Jabar Bergerak mengurus sejumlah hal yang ada di lingkungan masyarakat. Diantaranya, mengurus persoalan agama yaitu, bagaimana caranya agar dengan nilai-nilai keagamaan ini bisa menjadi sumber inspirasi untuk membangun peradaban beragama dengan baik.

Mengurus bidang pendidikan, yang beberapa persoalan dan harus diselesaikan secara bersama-sama. Misalnya, masyarakat tidak punya akses yang sama, tidak selesai SMP, SMA, bahkan anak-anak pintar hebat namun tidak punya biaya mereka tidak bisa masuk universitas, itu tidak boleh kita biarkan. Untuk itu, Jabar Bergerak hadir untuk memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh warga negara untuk mengenyam pendidikan.

“Anak-anak kita harus punya budaya literasi yang baik, literasi finansial, dan literasi-literasi lainnya,” ucapnya, jangan sampai, kata Ustadz Tatan, yang dibisikkan Sastrawan Indonesia, Taufik Ismail, bangsa ini adalah bangsa yang buta dalam membaca dan lumpuh dalam menulis.

Selain itu, Jabar Bergerak mengurus bidang sosial dan kini sedang mencoba membangun masyarakat Jawa Barat yang silih asah, silih asih, silih asuh, silih pepelingan. Sehingga siapapun ada kesulitan di masyarakat, Jabar Bergerak membuka diri dengan apapun yang miliki.

Terakhir, kegiatan ditutup dengan pemberian pemateri oleh Kabid Sosial Jabar Bergerak Pusat, Dra. Ratna Sartika Julinati. ***Jajang Sukmana