KARANGPAWITAN, (kandaga.id).- Dalam mensukseskan revitalisasi bahasa daerah, yang merupakan bagian dari Program Merdeka Belajar Episode ke-17 yakni Revitalisasi Bahasa Daerah, Korwil Bidang Pendidikan Kecamatan Karangpawitan sukses menyelenggarakan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tingkat kecamatan yang berlangsung di Gedung PGRI Cabang Karangpawitan, Sabtu (1/10/2022).

Ketua PGRI Cabang Karangpawitan, Drs. Arief Ganjar Nugraha mengatakan, FTBI ini sebagai bentuk apresiasi dalam menjaga bahasa daerah. Dan selaku orang Sunda, terang Arief, harus menjaga dan melestarikannya, terutama kepada siswa sebagai generasi penerus.

Jajaran panitia FTBI tingkat kecamatan Karangpawitan.

“Bahasa Sunda ini merupakan jati diri orang Sunda, kalau bahasanya hilang budayanya pun akan hilang,” terangnya.

Arief mengaku sengaja FTBI dilaksanakan di bulan Oktober, karena selaras dengan peringatan hari Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober, di sana terdapat satu bahasa. Bahkan di bulan ini juga akan digelar lomba membuat carpon dan membaca puisi karya dari salah satu sekolah yang ada di Kecamatan Karangpawitan.

Selain itu, dalam memperingati bulan bahasa Sunda Internasional yang jatuh pada tanggal 21 Februari, pihak juga akan melakukan seleksi FTBI tingkat kecamatan.

“Meskipun FTBI tingkat kabupaten sudah ada jadwalnya, tapi kami tetap akan melakukan seleksi di bulan Februari, sebagai bentuk apresiasi di bulan bahasa,” terangnya.

Intinya, bahasa dan budaya Sunda tidak ingin hilang, khususnya di Kecamatan Karangpawitan. Sehingga, aku Arief, pihaknya akan berupaya seoptimal mungkin untuk menjaga dan melestarikannya.

“Kami mengajak kepada seluruh siswa maupun orang tuanya di Kecamatan Karangpawitan, agar membiasakan menggunakan bahasa Sunda baik di rumah maupun dilingkungan, karena di sekolah hanya meluruskan saja,” imbau Arief.

Menariknya, piagam penghargaan yang diberikan kepada seluruh siswa peserta FTBI menggunakan Bar Code, jika di scan muncul surat keputusan juri berikut nama siswanya.

Pengawas Jujun Junaedi mengatakan, pihaknya sengaja menggunakan bar code, selain untuk menjaga keamanan juga gampang diakses jika dikemudian hari diperlukan.

“Kalau misalnya siswa akan masuk SMP dan membutuhkan piagam penghargaan, pihak SMP tidak kesulitan hanya tinggal di scan saja, jadi nantinya prestasi siswa tersebut benar adanya,” pungkasnya.

Baik Arief maupun Jujun, mengharapkan, perwakilan siswa dari Kecamatan Karangpawitan dapat menorehkan prestasi di FTBI tingkat kabupaten, provinsi, dan dapat tampil di tingkat nasional. ***Jajang Sukmana