kandaga.id – Beredarnya ajakan kampanye sukseskan vaksinasi dengan tagar “saya siap divaksin”, salah satunya oleh Sekretaris Umum PGRI Kabupaten Garut, Ma’mun Gunawan.

“Harapan kita semua agar wabah corona segera berakhir, dan beberapa vaksin sudah diproduksi oleh beberapa negara. Tentu vaksin bukan semata temuan ilmiah dari pakar epidemologi dan kesehatan, tetapi harus berdampak nyata dengan kemampuan klinisnya membangun ketahanan tubuh terhadap virus, juga memenuhi aspek keagamaan dan sosial kemasyarakatan,” ungkap Ma’mun melalui WhatsApp, Jum’at (8/1/2021) malam.

Artinya lanjut Ma’mun, pemerintah juga harus memperhatikan usulan dan rekomendasi ormas-ormas Islam agar vaksin ini dijamin keamanannya, efektifitas serta kehalalannya, dengan melibatkan BPOM dan MUI, agar masyarakat yakin, tidak was-was, di tengah kesimpangsiuran pemberitaan tentang kehalalan dan kemanfaatan vaksin sinovac yang dibeli pemerintah.

“Vaksin bukan obat, karenanya vaksin bukanlah ikhtiar tunggal untuk mengatasi wabah virus corona. Karenanya, meskipun nanti dilakukan vaksinasi, maka itu bukan hal yang final,” terang Ma’mun, kita harus tetap secara ketat melaksanakan 3M yaitu menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan pakai sabun, serta 3T yaitu testing, tracing dan treatment dikalangan masyarakat.

Ma’mun menuturkan, kampanye sukseskan vaksinasi dengan tagar “saya siap divaksin” tentu merupakan bagian dari upaya edukasi kepada masyarakat yang merupakan tugas bersama seluruh komponen bangsa.

“Kesuksesan vaksinasi tidak cukup mengandalkan jaringan struktur pemerintah, keterlibatan partisipasi seluruh lapisan masyarakat mutlak diperlukan, terutama ormas keagamaan termasuk organisasi profesi,” ujar Ma’mun, diperlukan kesadaran kolektif bahwa pandemi ini adalah tanggungjawab bersama.

Pihaknya berharap, anak-anak segera menikmati hak dasarnya bersekolah tatap muka, sebab pembelajaran daring juga hingga saat ini diakui dan dirasakan banyak memberikan mudharat bagi anak-anak. (Jajang Sukmana)***