Pamplet Ngaji bersama Ustdaz Evie yang disebarkan panitia

 

Dakwah itu mengajak, bukan mengejek
Dakwah itu merangkul, bukan memukul
Dakwah itu mengilhami, bukan menghakimi
Dakwah itu memberi solusi, bukan ber’aksi, apalagi berselfie
Dakwah itu beraksi, bukan berdiam diri

Kalimat-kalimat inspiratif di atas adalah ungkapan yang selalu disampaikan Ustadz Evie Effendi, seorang da’i yang sosoknya lagi digandrungi umat. Lelaki yang selalu tampil necis dan tak lepas dari kupluk saat mengisi pengajian ini memang bukan penceramah biasa. Gayanya yang gaul, bahasa yang runut dan mudah dipahami saat berdakwah menjadi poin tersendiri yang membuat umat Islam begitu dekat dengannya. Tak heran dakwahnya seakan tak dibatasi ruang, Ustadz asal Bandung ini bisa ceramah di mana saja, selain di masjid, radio dan televisi, tak jarang ia berdakwah di kantin, perpustakaan bahkan siaran langsung di linimasa (media sosial)

Istilah-istilah yang selama ini berkonotasi negatif di tangan Ustadz Evie tiba-tiba menjadi bernilai, seperti Gapleh (Gaul Tapi Soleh), Ngabar (Ngaji Bareng), atau Remi (Remaja Masa Kini) yang menjadi tagline dari acara-acara pengajian yang mayoritas diikuti oleh generasi muda. Anak-anak muda begitu nyaman mendengar petuahnya, karena ayah dari empat orang anak ini selalu menempatkan dirinya sebagai sahabat dari para jamaahnya

Suasana sholat ashar berjamaah yang diikuti ribuan jamaah saat pengajian bersama Ustadz Evie di Masjid Agung Garut hari ini

 

Bukti Ustadz Evie begitu digandrungi umat terlihat hari ini, Minggu (27/8/2017), dalam acara pengajian yang digelar oleh Kajian Pemuda Hijrah Garut dengan tagline Remi (Remaja Masa Kini), ribuan umat Islam memenuhi Masjid Agung Garut. Masjid yang begitu luas seakan tak mampu menampung antusiasme umat, tak hanya di dalam masjid yang berlantai dua, ribuan lainnya harus rela mendengarkan ceramah Ustadz Evie di halaman. Panitia pun sempat dibuat kewalahan mengatur acara dan mengingatkan para jamaah untuk tertib agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan

Tien Herliantien seorang jamaah asal Tarogong mengatakan, tertarik untuk mengikuti pengajian karena ceramah Ustadz Evie gampang dicerna, tidak  terkesan menggurui dan masuk ke semua kalangan terutama anak muda. Ibu dari dua orang anak ini mengaku terpaksa mendengarkan tausyiah di teras Masjid Agung Garut karena tidak kebagian tempat. “Ustadz Evie lagi viral di media sosial kan, saya jadi penasaran ingin ngaji bersamanya. Ternyata memang gayanya gaul dan apa adanya tetapi apa yang disampaikannya begitu bermanfaat,” ungkapnya. (Herdy Pranadinata) ***