kandaga.id – Awal masuk sekolah segera dimulai, namun karena berada ditengah pandemi Corona Virus Disease (Covid -19), maka sekolah diwajibkan memperhatikan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran Covid-19.

Menurut panduan tanggal 13-17 Juli 2020, SMA/SMK di Kabupaten Garut akan mengawalinya Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dengan cara Daring (Online), dan Luring (Offline) atau tatap muka.

Dra. Hj. Neti Achlan

“Sebenarnya untuk tanggal 13 Juli 2020 itu belum ada ketentuan, apakah mau Daring atau Luring. Tapi dari dinas pendidikan dimungkinkan tetap Belajar dari Rumah (BDR) sampai zona hijau. Tapi tidak tahu, apakah Garut zona hijau atau kuning?” ujar Kepala SMKN 6 Garut, Dra. Hj. Neti Achlan, usai mengikuti rapat di ruang kerja Kepala SMKN 1 Garut, Selasa (07/07/2020).

Hj. Neti mengatakan, Insyaallah semua SMK Negeri sudah mempersiapkan, seandainya untuk belajar tatap muka di dalam RKAS bisa dipergunakan untuk pengadaannya sesuai dengan kebutuhan protokol kesehatan.

“Memang sejauh ini kami menunggu dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, tetapi kalau dilihat untuk tanggal 13 Juli itu sudah ada ketentuan untuk MPLS tetap menggunakan Daring dan tetap BDR. Hanya untuk 13 Juli itu, juga ada ketentuan tetap harus ada upacara pembukaan MPLS tetapi diikuti oleh perwakilan, satu kelas satu orang, sementara yang lainnya tetap BDR,” jelasnya.

Menurutnya, pembelajaran dengan cara Daring terutama kelas X yang baru, belum terlihat kemampuannya, besar kemungkinan banyak anak yang tidak bisa belajar dengan cara Daring. Di SMK belajar dengan cara daring sudah mulai beberapa bulan, itupun harus diawasi oleh sekolah.

Alhamdulillah, Subhanallah SMKN 6 Garut di tahun 2019 kami mendapat BOS Kinerja sebesar Rp. 1,09 miliar, dipergunakan untuk membeli 540 tablet. Begitu ada kejadian Pandemi Covid seperti ini bisa dipergunakan khususnya untuk siswa yang tidak mampu, yang tidak punya HP, kami berikan fasilitas termasuk kuotanya,” ucap Hj. Neti, khusus untuk anak kelas X yang baru ini, akan menginventaris siapa-siapa saja yang tidak HP.

Ilustrasi : Pembukaan MPLS di SMKN 1 Garut beberpa waktu yang lalu, (Foto: istimewa)

Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi Kepala SMK Negeri (FK-KSMKN) Kabupaten Garut, Drs. H. Dadang Johar Arifin, MM., mengatakan, untuk pelaksanaan pembelajaran Luring atau tatap muka harus nyambung dengan pemerintah. Apakah Kabupaten Garut sudah dinyatakan aman atau belum?

“Tanggal 13 Juli 2020, upacara pembukaan MPLS tetap harus dilaksanakan, namun apakah melalui perwakilan satu orang dari masing-masing kelas,” ucap Kepala SMKN 1 Garut ini, Insyaallah dalam waktu dekat akan dikumpulkan terlebih dahulu untuk menganalisa petunjuknya.

H. Dadang menginginkan untuk antisipasi keadaan, seandainya ada murid 2000 yang sekolah bergiliran setiap minggunya masing-masing 1000, tidak semuanya. Masing-masing kelas itu ada 20 siswa.

“Setengah sekolah, setengah di rumah, yang di rumah mengerjakan tugas,” ujar H. Dadang, daripada sekolah itu kosong, dan di sekolah sudah disediakan sarana prasarana sesuai dengan protocol kesehatan pencegahan Covid-19.

Secara teknis, tambah H. Dadang, menunggu juknis dari KCD dan Provinsi, dan baru menerima juknis MPLS. Selain itu, tetap menunggu keputusan dari gugus tugas Covid-19 Kabupaten Garut. Seandainya Garut dalam keadaan normal, pihaknya akan melakukan sekolah secara normal.

“Kami sudah siap melakukan pembelajaran baik Daring maupun Luring. Bahkan untuk belajar Daring, kami sudah mempersiapkan ahli-ahli di bidang IT agar semua anak bisa melihat secara langsung,” pungkasnya. (Jajang Sukmana)***