KANDAGA.ID – Dengan tema “Mewujudkan Generasi Kompetitif, Berkarakter, Berkualitas dan Adaptif Terhadap Perubahan”. Sejumlah 250 peserta didik, terdiri dari 125 peserta mata pelajaran IPA, dan 125 peserta mata pelajaran Matematika mengikuti Olimpiade Sains Nasional (OSN) jenjang Sekolah Dasar Tingkat Kabupaten Garut 2019 yang dilaksanakan di SDN 1 Jayararaga, Jl. Proklamasi No. 1, Desa Jayaraya, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (16/3/2019).

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Totong, S.Pd., M.Si., sesampainya di lokasi didampingi Kepala Seksi (Kasi) Kelembagaan dan Kesiswaan Bidang Sekolah Dasar, Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Ujang Sugiman Duriandi, S.IP., M.Si., langsung menyisir ke setiap kelas, berkomunikasi dengan peserta OSN, menyisir peserta yang dari Garut Selatan terutama anak yang yatim piatu.

Totong mengatakan, OSN dari jejang SD ini diharapkan masuk ke tingkat Provinsi Jawa Barat, karena tahun sebelumnya dari Kabupaten Garut jadi perwakilan Provinsi Jawa Barat ke tingkat Nasional dari mata pelajaran IPA.

“Kami berharap selain mata pelajaran IPA dari mata pelajaran Matematika juga dapat mewakili di tingkat Nasional,” harapnya.

Selain itu, tambah Totong, bagi yang berprestasi akan diberi bonus, apalagi yang juaranya anak yatim piatu itu harus lebih diperhatikan, kita support, supaya tetap semangat dan bisa memberikan motivasi ke yang lain.

Reward bagi yang berprestasi bisa masuk ke SMP manapun, dan bagi sekolah bisa lebih bagus, termasuk yang SMP juga sama,” ujarnya.

Totong mengatakan, OSN SMP kemarin mendapat juara, dengan meraih medali perak tingkat Nasional. Meskipun persaingan sangat berat, minimal bisa dipertahankan atau bisa langsung medali emas, untuk IPA termasuk Matematika dan IPS.

“Ya tentunya kami berupaya, termasuk untuk bonus bagi yang juara di Jawa Barat mewakili ke Nasional. Kita akan beri bonus khusus untuk anak-anak, supaya semangat, supaya memberi motivasi ke yang lain, meskipun pelaksanaan pagi ini di guyur hujan, hujan kan barokah,” pungkasnya.

Kepala Seksi (Kasi) Kelembagaan dan Kesiswaan Bidang Sekolah Dasar, Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Ujang Sugiman Duriandi, S.IP., M.Si., mengatakan, tujuan OSN sebagai wahana kompetisi dalam bidang Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) bagi peserta didik SD/MI Sederajat dengan pengisin soal selama 90 menit.

“Kegiatan ini juga sebagai bagian dari upaya komprehensif dalam penumbuh kembangan budaya belajar, kreativitas, dan motivasi berprestasi,” jelasnya.

Menurutnya, kompetisi OSN ini dirancang sebagai kompetisi yang sehat serta menjungjung tinggi nilai-nilai sportivitas.

“Seleksi OSN SD Tingkat Kabupaten Garut ini akan memilih tiga terbaik bidang Matematika dan tiga terbaik bidang IPA. Jadi ada enam peserta didik akan mewakili Kabupten Garut pada OSN tingkat provinsi,” pungkasnya.

Di tempat terpisah, kompetisi Olimpiade Sains Nasional (OSN) jenjang SMP Tingkat Kabupaten Garut tahun 2019 yang bertemakan “Mengembangkan Kemampuan “4K” Kritis, Kreatif, Kolaboratif dan Komunikatif Siswa Melalui Sains”, dilaksanakan di SMPN 2 Tarogong Kidul, Jl. Dahlia, Desa Jayaraya, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Kepala Seksi (Kasi) Kelembagaan dan Kesiswaan Bidang SMP, Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Drs. Asep Wawan Budiman, M.Si., didampingi Kepala Seksi (Kasi) Sarana Prasarana SMP, Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Teguh Iman Pribadi, S.Kom., mengatakan jumlah peserta OSN jejang SMP diikuti 539 peserta yang terbagi di 28 ruangan.

“Dari OSN jenjang SMP ini, bisa tercipta, bisa mendapatkan siswa-siswi yang berprestasi di bidang Sains khususnya, sesuai dengan tujuan ONS ini. Dan Insya Allah, bagi yang berprestasi masuk ke tingkat Jawa Barat akan diberi bonus,” ujarnya.

Menurut Asep, jumlah peserta yang akan diikut sertakan sudah ditentukan oleh provinsi dari 3 mata pelajaran Matematika, IPA, dan IPS, yaitu juara 1 sampai 3, jadi yang dikirimkan ke provinsi 9 orang.

“Garut pernah jadi juara di tingkat Nasional, minimal harus dipertahankan dan lebih bagus ditingkatkan, yang kemarin kan tahun 2018 ada satu orang dari Garut masuk ke tingkat Nasional bahkan meraih juara kedua. Saya harap, sekarang lebih dari itu. Makanya, kita tekankan kepada para kepala sekolah untuk bisa membina para peserta didiknya, agar Garut bisa berprestasi di tingkat Nasional,” ujarnya.

Asep mengatakan, sejauh ini pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan Kabupaten Garut terus mendorong kepala sekolah untuk memberikan pembinaan, untuk selalu memperhatikan terhadap peserta didik yang berprestasi, termasuk keterkaitan dengan sarana prasana.

“Ada reward khusus bagi sekolah punya prestasi yang diberikan, baik untuk pribadinya maupun untuk lembaganya,” pungkasnya. (Jajang Sukmana)***