KANDAGA.ID – Bupati Garut, H. Rudy Gunawan, SH., MH., MP., secara resmi menutup Pelatihan Akbar Guru PAUD yang dilaksanakan di Gedung Serbaguna Bayoe Sinergi Mandala di Jl. Jend. Sudirman No. 139 (Copong), Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota, Jawa Barat, Kamis (11/7/2019).

Dengan tema “Pendidikan Holistik Berbasis Karakter : Pendekatan efektif dan Saintifik untuk Membentuk Akhlak, Daya Pikir Kritis, dan Kreativitas Anak”, pelatihan diikuti 1400 peserta, digelar selama tiga hari, Selasa-Kamis (9-11/7/2019).

Dalam sambutannya, Bupati Garut merasa bersyukur dan sangat bahagia sekali medapat tugas dari Bunda PAUD Kabupaten Garut yang juga Ibu Bupati Garut.

“Dari tadi malam mewanti-wanti supaya saya datang mewakilinya dalam kegiatan ini. Meskipun bupati tidak diundang yang diundang adalah Bunda PAUD, tapi karena Bunda PAUD istri bupati bisa memerintahkan bupatinya untuk datang ke sini,” ujarnya

Tapi, dirinya merasa bahagia sekali, karena ini adalah sesuatu yang sangat penting bagi kita selaku guru. Karena kita memberikan transfer ilmu, transfer yang menyangkut bagaimana akhlakul karimah itu bisa dijalankan oleh anak-anak kita.

“Anak-anak kita adalah baru mengenal huruf, baru mengenal angka, baru juga mengenal sesuatu yang baik dan kita hindarkan sedini mungkin anak-anak kita mengenal hal-hal yang buruk,” jelasnya.

Karena kata bupati, kalau anak kita sejak dini mengenal hal-hal yang buruk, mengikuti sesuatu dari alat teknologi melihat pertengkaran orang tuanya, bagaimana kata-kata tidak senonoh di rumah. Maka anak itu mengenal hal-hal yang buruk, maka kita hindari.

“Didiklah sedini mungkin anak-anak mengenal yang baik, mengenal lafadz- lafadz Al-Quran dan tentunya sedikit demi sedikit mentransfer, mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari di waktu anak itu masih usia dini,” ucap Bupati Garut dan menambahkan, kegiatan ini akan dilaksanakan juga oleh pemerintah Kabupaten Garut, Insya Allah gratis juga sama seperti ini.

Ketua Tim Trainer IHF, Fahriati Rahmi, S.Pi., mengatakan, pelatihan ini diselenggarakan atas kerjasama gotong-royong banyak orang, sehingga kegiatan ini bisa dilaksanakan secara gratis.

“Alhamdulillah ini adalah sebuah inovasi dari Indonesia Heritage Foundation (IHF) yang kebetulan ini adalah salah satu yayasan yang didirikan dan dipimpin oleh Ibu Ratna Mega Wangi dan Bapak Sofyan Jalil,” jelasnya.

Fahriati menjelaskan, acara ini sebuah inovasi yang kita lakukan sejak tahun 2016 walaupun IHF berdiri sejak tahun 2000. Jadi sejak tahun 2016 sampai saat ini persis di Kota Garut adalah kota yang ke-71, dan sudah mencapai 67000 peserta pelatihan akbar.

“Ini adalah sebuah sumbangsih kecil yang bisa kami lakukan, untuk memberikan satu inovasi baru mendidik anak-anak, agar di masa nanti ketika usia Indonesia usia emas, kita berada pada posisi anak-anak yang sudah siap menghadapi semua tantangan zaman,” jelasnya.

Menurutnya, anak-anak harus berpikir kritis, cerdas tapi mereka juga dibalut oleh akhlak mulia, karakter yang baik, sehingga mereka siap menghadapi tantangan zaman.

“Kegiatan ini diikuti oleh 1400 peserta, ada yang dari Tasikmalaya, Bekasi dan yang paling banyak tentu saja dari Kabupaten Garut,” pungkasnya.

Ditempat terpisah, Kabid PAUD dan Dikmas Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Solih, S.Ag., M.Pd., didampingi Ketua IGTKI Kabupaten Garut, Tati Nurbaeti, S.Pd., MM., mengatakan, kehadirannya memenuhi udangan penyelenggara, bahkan tidak diberi tahu sebelumnya.

“Saya dan Pak Kasi hanya sebatas memenuhi undangan penutupan ini saja, kami tidak diberitahu sebelumnya oleh penyelenggara dan semua peserta mendaftar secara online,” singkatnya.

Hal senada juga dikatakan Tati Nurbaeti, dan menjelaskan bahwa semua peserta mendaftar secara online sebanyak 1800, tapi yang kemarin datang registrasi mencapai 1600-an, dan ini yang punya hajatnya IHF.

“Kegiatan ini bertujuan untuk membagi ilmu tentang pendidikan karakter, kalau saya di sini hanya sebatas suku sambung lenek bibir sambung lengkah, peserta dan lain sebagainya melalui online. Hanya sebagai tuan rumah, ma enya teu nga bahagiakeun teman yang mau berbagi ilmu,” pungkas Tati Nurbaeti. (Jajang Sukmana)***