GURU adalah sosok yang digugu dan ditiru, guru juga adalah sosok idola yang menjadi panutan bagi muridnya.

Mendidik murid di Sekolah Dasar (SD) bukanlah hal perkara yang mudah, karena di jenjang inilah pondasi karakter murid ditempa untuk menjadi generasi masa depan bangsa yang tidak hanya sekedar cerdas tapi juga berahklak mulia.

Anak-anak di usia dini inilah memori mereka sangat tajam untuk merekam semua kejadian atau peristiwa baik yang menyenangkan dan tidak menyenangkan dalam proses tahapan tumbuh kembangnya.

Sosok guru bukan hanya sekedar mengajar tapi sebagai seorang pendidik, maka mendidiklah dengan hati bukan dengan amarah.

Bagaimana membuat muridnya bisa berprestasi atau hasil belajarnya meningkat bilamana dalam kondisi tertekan. Karena saat tertekan atau suasana hati anak-anak tidak bahagia otak mereka tidak bisa menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru dengan baik.

Perilaku menyimpang guru jadi membuat anak stres dan tidak nyaman di kelas atau di sekolahnya, yang seharusnya sekolah adalah tempat yang menyenangkan bagi mereka dan membuat mereka bersemangat menjalani masa-masa sekolah di usia mereka saat di Sekolah Dasar (SD).

Guru adalah ujung tombak dalam membentuk karakter dan prestasi siswanya di sekolah, maka pihak sekolah harus benar-benar membuat suasana di kelas membuat siswa- siswinya merasa nyaman di saat mengikuti pelajaran.

Dan para guru selalu mengevaluasi proses kegiatan belajar mengajar di sekolah bukan saja dalam hal materi pembelajaran, hasil belajar siswa-siswinya, tapi juga yang berkaitan dengan cara penyampaian pembelajaran kepada siswa-siswinya.

Pihak sekolah pun harus tegas kepada guru yang menyimpang selama dalam proses kegiatan belajar mengajar.

Kualitas kinerja dan kompetensi para guru sangat berperan dalam mendidik dan membina siswa-siswinya di sekolah, dan menjadi perhatian besar bagi pemerintah setempat untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui guru-guru yang handal dalam mendidik.

Karena dari seorang pendidiklah yang kelak menentukan tegak rubuhnya sebuah bangsa.

Bagaimana sosok seorang pendidik adalah sosok yang mulia dan berpengetahuan luas dan menjadi suri tauladan dan bisa memotivasi semangat belajar anak di sekolah.

Pihak pemerintah seharusnya sering memberikan atau mengadakan seminar-seminar terkait kompetensi guru, karena ada beberapa hal mendasar yang harus dimiliki para guru yaitu yang utama guru harus memahami profesi utamanya dengan baik, memiliki jiwa mengabdi, mampu berinteraksi dengan siswa-siswinya, kreatif dan inovatif.

Selain itu, guru harus jadi fasilitator dan motivator bagi siswa-siswinya, pandai menahan diri tak mudah marah ataupun tersingung, tegas boleh tetapi tidak untuk ditakuti oleh siswa-siswinya.

Menjaga penampilan terhadap anak-anak didiknya dan menjadi guru yang friendly, karena guru adalah sahabat bagi siswa-siswinya yang seharusnya bisa menyelesaikan persoalan yang berkaitan dengan proses pembelajaran di sekolah bukan memberikan persoalan kepada siswa-siswinya.

Nah…semoga tidak saja pihak sekolah yang harus tegas, tapi juga pihak pemerintah setempat bisa menjadikan pembelajaran kedepannya. Terkait kejadian yang menimpa siswa SD di Bayongbong, agar tidak terjadi lagi kekerasan guru terhadap siswanya.

Penghargaan tertingi seorang guru bukan dilihat dari materi atau prestasi, tetapi penghargaan tertingginya adalah jika melihat anak didiknya menghargai guru sebagai sosok suri tauladan dan melihat anak didiknya sukses dalam kehidupannya kelak.

Semoga para orang tua siswa-siswi bisa mengambil hikmah dari semua kejadian yang menimpa anak-anaknya di sekolah.

Usahakan setiap hari pulang sekolah lebih dekat komunikasi dengan anaknya, tanyakan apa saja kegiatan di sekolahnya hari ini? Agar anak selalu bercerita apa saja yang dialaminya selama di sekolah untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan hingga berlarut- larut.

Anak- anak pasti merasa tertekan dan takut untuk bercerita duluan kepada orang tuanya, karena tidak semua anak memiliki keberanian menceritakan kejadian yang tidak menyenangkan kepada orang tuanya.

Berikan terus dan tingkatkan perhatian dan komunikasi dengan anak, agar terpantau terus proses tumbuhkembangnya dan prestasi di sekolahnya.

Pihak orangtua juga berhak memantau seperti apa proses kegiatan belajar mengajar di sekolah, dimana anaknya bersekolah untuk kebaikan bersama karena pihak sekolah dan pihak orang tua sama-sama bertanggung jawab.

Salam hormat kepada guru-guru di Garut, semoga tidak lagi terjadi kejadian yang serupa.

Semoga semua guru di Garut menjadi pendidik yang ideal bagi anak-anak didiknya dan mengantarkan masa depan anak-anaknya menjadi kebangggaan Garut. Aamiin… (*)

Penulis, Rohani, M.Pd., Ketua Yayasan Bina Bintang Bangsa, Lembaga Kursus dan Pelatihan Olimpiade Sains Nasional (LKP-OSN) yang menyelenggarakan Training of Trainer (ToT) OSN MIPA bagi guru SD dan SMP di Kabupaten Garut.