Kemeriahan begitu terasa di Aula Gedung G Institut Pendidikan Indonesia (IPI) Garut, Senin – Selasa (16-17/7/2018). Ratusan mahasiswa PGSD tingkat 2 dan 3 tampak antusias menyaksikan “Pagelaran Seni Tari dan Drama’. Tak hanya itu, selain sebagai penonton, mereka juga secara berkelompok bergiliran menampilkan karyanya.
Pantauan Kandaga di sela-sela acara tersebut, para mahasiswa yang terbagi delapan kelompok untuk tingkat tiga dan sepuluh kelompok untuk tingkat dua, berusaha untuk tampil sempurna karena pagelaran tersebut merupakan bentuk Ujian Akhir Semester (UAS) untuk mata kuliah Seni Tari dan Drama
Dosen pengampu mata kuliah Seni Tari dan Drama, Dea Asri Pujiasti menyatakan rasa bangganya atas suksesnya kegiatan tersebut, apalagi kegiatan tersebut ternyata juga menarik minat mahasiswa dari fakultas lain bahkan pelajar dan masyarakat umum. Menurutnya dengan mengambil tema seputar dunia anak-anak, para mahasiswa telah berhasil menampilkan karya yang layak diapresiasi. “Proses menuju pagelaran ini sangat panjang. Setiap kelompok memulai semuanya dari nol. Dari mulai naskah, ilustrasi musik,hingga properti yang dibutuhkan semua mereka siapkan dengan detil. Mereka pun harus latihan disela-sela padatnya kuliah. Alhamdulillah dengan kerjasama dan kesolidan, mereka bisa mempersembahkan kerja kerasnya dalam UAS,” ujarnya bangga
Dea menambahkan, kerja sama tim ibarat mata rantai sepeda, jika saling terhubung satu sama lain, maka roda dapat berputar, dan sepeda dapat melaju dengan baik. “Sama halnya dengan pagelaran ini, jika setiap anggota tim dapat bekerja sama dengan baik, berkoordinasi dengan baik, dan berkolaborasi dengan baik, maka pagelaran akan berjalan dengan baik. Disinilah esensi dari pagelaran seni tari dan drama, yaitu menjadi pijakan untuk membangun kerja sama dengan orang lain, tidak hanya sekedar syarat ujian akhir,” tambahnya
Sementara itu, saat diminta komentar ketua pelaksana dari masing-masing tingkat , Zaenal Abidin dan Taufik Hidayat menuturkan, karena kegiatan ini baru pertama kali diadakan, dalam prosesnya ditemukan sejumlah kendala. Meski begitu lanjut mereka, secara umum pagelaran telah sukses dilaksanakan.”Semua kendala kami jadikan refleksi dan evaluasi untuk pementasan tahun depan. Kami harapkan, untuk persiapan tahun berikutnya lebih matang dan kerjasama semua elemen lebih ditingkatkan,” pungkas Taufik dan Zenal. *** Fitri Ayu