Kepala SMKN 1 Garut, H. Bejo Siswoyo, S.TP., M.Pd

kandaga.id – SMKN 1 Garut menyelenggarakan Penguatan Implementasi Model Pembelajaran Teaching Factory 6 Langkah (Model TF-6M), dengan narasumber dari Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dalam Program Pengabdian Kepada Masyarakat di Aula “Motekar” SMKN 1 Garut, Jl. Cimanuk No. 309A, Sukagalih, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jum’at (02/10/2020).

Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari Workshop Mendayagunakan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang diselenggarakan pada Senin (31/08/2020) yang lalu, dengan menghadirkan narasumber Dosen UPI sekaligus pemilik Hak Cipta Model TF-6M, DR. H. Dadang Hidayat Martawijaya, M.Pd., Wakil Dekan Bidang Akademik FPTK UPI, DR. Iwa Kuntadi, M.Pd., Wakil Dekan Bidang Keuangan dan Sumber Daya, DR. Dedy Suryadi, M.Pd., Dosen Prodi Pendidikan Teknik Bangunan, DR. Sudjani, M.Pd., Dosen Prodi Pendidikan Teknik Mesin, DR. Amay Suherman, M.Pd., dan Staf, Irwan Gunadi, S.Pd.

Wakil Dekan Bidang Akademik FPTK UPI, DR. Iwa Kuntadi, M.Pd.,

“Sebelumnya saya di undang secara pribadi, ternyata oleh lembaga di dukung, dan ini ada pengabdian kepada masyarakat dari FPTK UPI, untuk menguatkan Implementasi Model TF-6M,” singkat DR. H. Dadang, mudah-mudah Garut jadi pionir Model TF-6M di Indonesia.

Ditempat terpisah, Kepala SMKN 1 Garut, H. Bejo Siswoyo, S.TP., M.Pd., mengatakan dalam rangka pembelajaran menggunakaan Model TF-6M ini, pihaknya sudah merancang beberapa program untuk semester 4 dan 5.

Dosen UPI sekaligus pemilik Hak Cipta Model TF-6M, DR. H. Dadang Hidayat Martawijaya, M.Pd.

“Sebelumnya, implementasi pembelajaran Model TF-6M ini akan diseminarkan, dan mengintensifkan hubungan dengan industri, baik dalam rangka mendapatkan order maupun persiapan kunjungan industri dalam rangka mengubah iklim,” jelas H. Bejo, penyiapan dan ceking admistrasi serta sarana prasarana.

Selain itu, Kata H. Bejo, untuk persiapan kunjungan industri dalam rangka mengubah iklim sekolah menjadi iklim industri, pihaknya akan menggali informasi industri, dengan cara memberi problem solving kepada siswa.

“Dalam rangka mengubah iklim sekolah menjadi iklim industri ini, kami akan mengunjungi industri-industri kecil, sedang, dan besar,” ucap H. Bejo, dan hasilnya dibuatkan laporan, dilanjukan dengan kesepakatan mengubah iklim sekolah menjadi iklim industri dengan Model TF-6M.

Sementara itu, Wakasek Bidang Kurikulum, Hani Ariani, M.Pd., mengatakan, dalam kegiatan penguatan implementasi model TF-6M ini para guru berkesempatan mempresentasikan program sekaligus tanya jawab dengan narasumber, ada masukan serta tambahan dalam capaian program perubahan iklim sekolah ke iklim industri.

“Mudah-mudahan pandemi Covid-19 selesai, sehingga program ini dapat diimplementasikan secara langsung pada pembelajaran tatap muka. Jika tidak, kami akan membuat formula baru agar pembelajaran Model TF-6M ini dapat diimplementasikan kepada peserta didik,” pungkasnya. (Jajang Sukmana)***