Wakil Bupati Garut, dr. Helmi Budiman saat skrining di meja kedua dan lolos menjadi penerima pertama vaksin Covid-19 di Gedung Pendopo, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Senin (1/2/2021). (Foto: Yogi Budiman/Diskominfo Garut).

kandaga.id – Transmisi penyebaran virus di masyarakat masih tinggi, untuk itu Pemerintah Kabupaten Garut dalam salah satu ikhtiar pencegahan penyebaran Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), melakukan launching dengan kick off vaksinasi Covid-19 di Gedung Pendopo, Jl. Kiansantang, Kelurahan Paminggir, Kecamatan Garut Kota, Senin (01//02/2021).

Dengan tema “Tak kenal maka tak kebal, Vaksin melindungi diri, Vaksin melindungi Negeri”, launching kick off vaksinasi Covid-19 dibuka Bupati Garut, H. Rudy Gunawan dihadiri seluruh unsur Forkopimda Garut, tim vaksin dari dr. Slamet dan Dinkes Garut, para wartawan dan tamu undangan lainnya dengan jumlah 25% kapasitas gedung Pendopo Garut.

“Ada kurang lebih 400 vaksinator tersebar di wilayah Kabupaten Garut akan melakukan vaksinasi kepada tenaga kesehatan yang menjadi prioritas tahap pertama ini,” ucap Bupati Rudy, dan mengucapkan terimakasih kepada Dinas Kesehatan dan tim Dokter RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) dr. Slamet serta 400 vaksinator yang akan berada di 421 desa 41 kelurahan yang tersebar di seluruh Kabupaten Garut.

Menurutnya, pelaksanaan vaksinasi ini merupakan salah satu ikhtiar yang harus dilaksakan dengan sungguh-sungguh, tetap patuh, efektif, efisien.

“Insyaallah kami akan mengeluarkan segala daya upaya dalam rangka mendukung penuh, Pemerintah Daerah, TNI dan Polri untuk melaksanakan masalah hubungan dengan Covid-19 mulai dari penegakkan hukum, pendisiplinan, sampai vaksinasi,” ucapnya.

Karena ada beberapa kriteria yang tidak terpenuhi, dalam kesempatan vaksinasi ini beberapa unsur pimpinan tidak lolos meja 2 atau skrining (pemeriksaan) yaitu Bupati Garut, Rudy Gunawan, Dandim 0611/Garut, Letkol Czi Deni Iskandar, Kapolres Garut, AKBP Adi Benny Cahyono, Kepala Kejari Garut, Sugeng Hariadi, dan Ketua DPRD Garut, Euis Ida.

Sedangkan yang lolos dan melakukan vaksinasi yaitu Wakil Bupati Garut, dr. Helmi Budiman, Pemilik Chocodot atau perwakilan pengusaha, Kiki Gumelar, Kepala Lapas Garut, Kristyo Nugroho, Kepala Kementrian Agama, Cece Hidayat, Kepala Bagian Hukum Setda Garut, Kristanti Wahyuni, GM PT. Changshin Reksa Jaya atau Perwakilan Investor, Kurnia Kridha Yudha, dan Wakil Ketua DPRD Garut, Mohammad Romli.

Sementara itu, Ketua Tim Dokter, dr. Yanti Widamayanti, menjelaskan ada beberapa alasan mengapa seseorang bisa tidak lolos dari sesi skrining ini, seperti di antaranya pernah terpapar Covid-19, memiliki penyakit penyerta seperti Diabtesmellitus, Hipertensi, penyakit autoimun seperti lupus, dan masih banyak lagi yang lainnya.

“Jadi tadi Bapak Bupati kemudian Bapak Dandim, Bapak Kapolres, serta Ibu Ketua DPRD Garut, tidak bisa lolos karena ada salah satu yang tidak terpenuhi dan yang paling penting pada saat ini, Ibu ketua DPRD bukan tidak mendapatkan vaksinasi tetapi ditunda karena kita tahu bahwa vaksinasi pada tahun pertama ini hanya untuk usia 18 sampai 59 tahun,” ujar Yanti saat melakukan jumpa pers dengan wartawan.

Ia berharap vaksinasi tahap pertama ini bisa berjalan dengan lancar dan para pemimpin daerah selalu diberikan keselamatan, kesehatan untuk memimpin Satgas Covid-19 Garut dalam menanggulangi Covid-19 ini.

Wabup Garut, dr. Helmi Budiman Penerima Pertama Vaksin Covid-19

Menjadi orang pertama menerima vaksin Covid-19, Wakil Bupati Garut, dr. Helmi Budiman mengaku sangat berdebar-debar ketika akan divaksin. “Meskipun saya seorang dokter tetap kan rasa berdebar mah ada dokter juga kan manusia biasa,” ungkap Wabup ketika memperlihatkan kartu tanda sudah divaksin di hadapan para wartawan.

Helmi mengatakan berdebar-debar memang hal yang biasa, akan tetapi perasaan tanggung jawab kepada masyarakat jauh lebih besar. “Berdebar-debar memang hal yang biasa. Tapi dorongan tanggung jawab pada masyarakat sekaligus untuk mengedukasi masyarakat, jauh lebih besar,” ujarnya.

Vaksinasi berlangsung di mulai sekitar pukul 09.00 WIB. Pemberian vaksin dilanjutkan kepada beberapa tenaga kesehatan perwakilan dari beberapa organisasi profesi tenaga kesehatan dan Perwakilan Anggota DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah).

Pada kegiatan vaksinasi ini, para calon penerima vaksin mengikuti alur empat meja, yang terdiri dari pendaftaran di meja pertama, skrining di meja kedua, penyuntikkan di meja ketiga dan observasi awal pasca vaksin di meja keempat. Termasuk Wabup, menerima vaksin pertama setelah melewati dua meja pertama dan skrining.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, dr. Leli Yuliani mengatakan, Vaksin bukan berarti kebal terhadap Covid-19. Namun, dengan vaksin maka bisa menekan penularan. “Dan akhirnya kita semua terbebas dari pandemi ini,” ucap dr. Leli. (Jajang Sukmana/Diskominfo Garut)***