kandaga.id – Melalui Gerakan Ayo Masuk Sekolah, Bupati Garut, Rudy Gunawan menuliskan sejarah baru di Indonesia, pasalnya Kabupaten Garut melakukan gerakan besar ini jadi yang pertama dalam mengambil langkah untuk persiapan dimulainya pembelajaran secara tatap muka di tengah pandemi Covid-19, yang sudah setahun lebih ini.

Langkah yang diambil Bupati Garut ini terdorong dengan pertanyaan sangat penting dan ditunggu-tunggu oleh masyarakat yaitu, kapan anak-anak masuk lagi ke sekolah? meskipun sekarang sedang berjalan beberapa program, yaitu guru penggerak, organisasi penggerak, sekolah penggerak, PJJ, BDR, dengan strategi daring dan luring. Para guru melaksanakan, bagaimana melakukan yang terbaik bagi anak-anak.

Langkah Bupati Garut bukan tanpa dasar, namun telah melakukan berbagai kajian dan pertimbangan dengan matang yang berpedoman dan arahan Kemendikbud, ketua Satgas Covid-19 tingkat Nasional, ketua Satgas Covid-19 Provinsi Jawa Barat.

Dengan status semangat yang luar biasa dalam melaksanakan vaksinasi, dari jajaran RSUD termasuk puskesmas, mereka tanpa lelah melaksanakan langkah-langkah di lapangan melakukan vaksinasi sesuai dengan perintah Kementerian Kesehatan dan selalu dipantaunya. Kabupaten Garut mendapatkan apresiasi atas pelaksanaan vaksinasi oleh dinas kesehatan, dibantu TNI Polri, dan dijaga Satpol PP berjalan sukses.

Gerakan Ayo Masuk Sekolah ini merupakan gerakan besar, dengan melibatkan semua unsur, mulai tingkat kabupaten, kecamatan, desa atau kelurahan sampai sekolah.

Untuk mengawali gerakan ini, secara resmi Bupati Garut, Rudy Gunawan, mencanangkan Gerakan Ayo Masuk Sekolah ditandai dengan penyerahan tas secara simbolis kepada masing-masing jenjang, untuk SMP kepada Ketua MKKS SMP, SD kepada Ketua FKKKS SD, dan untuk TK/PAUD kepada Ketua IGTKI Kabupaten Garut, di Lapangan Sekretariat Daerah (Setda) Garut, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Senin (22/3/2021).

Apel pagi istimewa dan terbatas ini, dihadiri Ketua DPRD, Kejari, Kapolres, Dandim 0611/Garut, Ketua PN, Sekda beserta kepala SKPD, Kepala Kantor Kemenag, kepala Bank bjb Garut, Ketua Baznas, Ketua tim penggerak PKK, Duta Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Korwil pendidikan, kepala SMP, kepala SD, kepala TK/PAUD dan 50 peserta didik terdiri dari 20 anak SMP, 20 SD, serta 10 anak TK, juga perwakilan SMA, SMK, Uninga, dan diikuti secara virtual oleh para guru se-Kabupaten Garut dan lainnya di tempat masing-masing.

Gerakan Ayo Masuk Sekolah, tak hanya untuk dibawah Dinas Pendidikan, meskipun semua guru dan anak didik di Kabupaten Garut sudah siap untuk masuk sekolah, baik tingkat SMP, SD, TK/Paud, serta Tsanawiyah dan Madrasah Ibtidaiyah. Pemerintah akan berkoordinasi dengan pihak Kemenag, dan KCD Wilayah XI Jawa Barat, untuk bersama-sama dalam melaksanakannya.

Para guru sudah divakasinasi, dan secara bertahap akan dilakukan di 42 Kecamatan, 421 desa, serta 21 kelurahan, termasuk sekarang atas Peraturan Menteri Kesehatan, vaksinasi tidak harus selalu ada di pusat pelayanan kesehatan, maka pada kegiatan-kegiatan besar yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut menempatkan di beberapa titik tempat vaksinasi seperti di Art Center, Jl. Proklamasi, Ciateul.

Dalam pelaksanaan Ayo Masuk Sekolah, tetap ditentukan oleh protokol kesehatan, sekolahnya tidak masuk hari ini, tapi gerakannya dimulai dari hari ini, sampai nanti setelah hari raya idulfitri, segalanya sudah siap, baik dari sisi preventif dari sisi protokol kesehatan maupun kuratif.

Dalam dua bulan ini, Pemkab Garut akan memetakan mensimulasikan secara konkret di lapangan kalau terjadi Outbreak, anak-anak tiba-tiba terkonfirmasi positif, harus diisolasi atau dirawat kemana?

Ini menjadi bagian secara terencana Pemkab Garut, sampai nanti secara resmi mengajukan surat kepada Gubernur, secara rinci termasuk zoa-zonanya, bahwa Kabupaten Garut akan mulai melaksanakan sekolah tatap muka.

Gerakan Ayo Masuk Sekolah ini adalah gerakan, karena benar-benar gerakan maka semuanya terlibat, dan ini bukan saja di tingkat kabupaten, tapi gerakan ini sampai di tingkat sekolah, kepala sekolah, kepala desa, Babinsa, Babikamtibmas, BPD, MUI, semuanya layak bertanggungjawab. Untuk itu Bupati Rudy mengajak, marilah kita sama-sama pertanggungjawabkan secara sportif, apa yang menjadi kewajiban kita selaku penyelenggarakan pemerintah daerah.

Langkah yang diambil Bupati Rudy ini, disambut antusias seluruh keluarga pendidikan dan masyarakat, dengan rasa rindu terhadap belajar tatap muka di sekolah, yang sudah setahun lebih karena pandemi Covid-19, mereka melaksanan pembelajaran secara jarak jauh (PJJ).

Seiring perjalanan waktu yang menelan setahun lebih itu, pihak sekolah sudah melakukan berbagai persiapan sesuai dengan aturan dan arahan dari pihak berwenang. Mulai dari penataan sekolah serta sarana prasarana sesuai protokol kesehatan, termasuk menerima dan melakukan pembinaan-pembinaan terhadap dibawahnya.

Dedah Maryonah, S.Pd., M.Pd.

Koordinator Pengawas Pendidikan Tarogong Kidul, Dedah Maryonah, S.Pd., M.Pd., salah satunya. Dengan antusias dan gembira mengucapkan terima kasih kepada Bupati Garut, Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, atas pencanangan Gerakan Ayo Masuk Sekolah ini.

Pihaknya merasa bangga, semua sekolah telah siap melaksanakan belajar tatap muka, dan merasa banga karena dua sekolah dilingkungannya yaitu SDN 4 Pataruman dan SDN 5 Sukagalih mendapat kehormatan dalam mewakili sekolah dasar se-Kabupaten Garut dalam pencanangan Gerakan Ayo Masuk Sekolah oleh Pemkab Garut.

Sebagai Pengawas Bina di SDN 4 Pataruman, Dedah beserta seluruh pendidik dan tenaga kependidikan khususnya Tarogong Kidul, umumnya se Kabupaten Garut mengucap syukur Alhamdulillah, yang ditunggu-tunggu selama ini akhirnya ada titik terang atas pencanangan Gerakan Ayo Masuk Sekolah.

Bahkan, Dedah Maryonah, S.Pd., M.Pd. telah menciptakan Yel Yel Gerakan Masuk Sekolah yaitu “Kami dari SDN 4 Pataruman dan SDN 5 Sukagalih Tarogong Kidul mewakili teman-Teman Sekolah Dasar se Kabupaten Garut, Kami rindu sekolah, Kami kangen sekolah, Kami siap belajar dengan penuh semangat, Kami siap belajar. Terima kasih Pak Bupati, Terima kasih Pak Wabup, Terima kasih Pak Kadis, Terima kasih Pak Sekdis, Terima kasih semua. Tolong kami perhatikan wahai Gugus Tugas, Tolong kami pantau wahai Gugus Tugas, Kami siap menerapkan protokol kesehatan, Selalu ingat pesan ibu. Pesan Ibu 3M, Mencuci tangan, Memakai masker, Menjaga jarak. Ayo Sekolah!”

Diketahui, masa relaklasi ditengah pandemi Covid-19 ini, sudah dua tahun pencairan BOS, dan selama itu pula sekolah sudah melakukan berbagai penguatan dan persiapan-persiapan sarana dan prasana untuk melaksanakan gerakan masuk sekolah.

Misalnya, digerbang masuk sekolah sudah ada sarana lengkap untuk cuci tangan dan petugas akan melakukan pengecekan mulai dari memakai maker, mengukur suhu, dan disiplin jaga jarak. Selain itu, di depan pintu kelas juga sudah tersedia dan dibeberapa sudut sekolah ada spanduk bertuliskan disiplin protokol kesehatan, dan himbauan lainnya.

Berikut nama-nama anak didik dan pembimbing yang mengikuti atas pencanangan Gerakan Ayo Masuk Sekolah di Lapangan Sekretariat Daerah (Setda) Garut, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut.

20 peserta didik SMPN 1 Garut yaitu, Kyla, Rezha, Firja, Narulita, Kayla, Devita, Alinda, Zelfa, Suci, Sulthan, Vrischa, Wildan, Haniya, Gaza, Rajwa, Fashila, Khaira, Fadninta, Vina, dan Azmi. Pembimbing Kepala SMPN 1 Garut, Aceng Mulyana, S.Pd., M.Pd., serta guru kelas yaitu, Ita Habibie, S.Pd.I., Iman Rahmat, S.Pd., Dadang Rifa’i, S.Pd., dan Asep Sopyan, S.Pd.

Sepuluh peserta didik perwakilan dari SDN 4 Pataruman yaitu, Medina Afra Noorsyahla (kelas A), Haidar Zuldan Algyfari (kelas A), Shafa Siti Azzahra (kelas A), Nayshella Putri Wardhani (kelas A), M. Anshorul Mustagis (kelas A), Azmi Zidanil Naufal (kelas A), Annisa Fauziyyah (kelas B), Muhammad Fahri Nugraha Kamil (kelas B), Damai Aulia Munandar (kelas B), dan Pradita Dwi Putri (kelas B), didampingi Koordinator Pengawas Pendidikan Tarogong Kidul, Dedah Maryonah, S.Pd., M.Pd., beserta Kepala SDN 4 Pataruman, Hj. Nina Tarningsih, S.Pd., MM., dan guru kelas Siti Ida Mulyanah, S.Pd., Kokom Komariah, S.Pd., Aning Sumiati, SE., dan Tita Rosita, S.Pd.SD., M.Pd..

Sepuluh peserta didik perwakilan dari SDN 5 Sukagalih yaitu, M. Tifal Haidar, Nabila Florenza, Angel Laura Doloksaribu, Endah Dwi Putri, Nandin Almayra Putri P., Indira Apriliani, Bilqis Raisa Arifah, R. Roro Abigail Malika Putri, M. Farras Fadillah, dan Adisti Syaira Putri didampingi Kepala SDN 5 Sukagalih, Agus, S.Pd., serta guru Kokom Komariah, S.Pd., Imalia Pratiwi, S.Pd., dengan Pengawas Bina SDN 5 Sukagalih, Tintin Surtini, S.Pd.,M.Pd.

Dan sepuluh anak TK Negeri Pembina kelompok B1 yaitu, Azka Aqila Pratama, Bemby Ezka B., Malisha Maharani B., Naura Istadina Syafitri, Bintang Mutiara B. Kelompok B2 yaitu, M. Rizki Pratama, Nakhla Alaric D.K., Ghina Fauziyah Ulfah, Alkhaira Slva Naura, dan Raihana Sabela didampingi Awat Setiawati, S.Pd., M.Si., (Kasi PAUD), Nunung Herlina, S.Pd., M.Pd., (Pengawas TK), Wina S., S.Pd., (Kepala TKN Pembina), serta tujuh guru yaitu, Ellis K. S.Pd., M.Pd., Aprilia H., S.Pd., Nia Siti K., S.Pd., Hani N., S.Pd., Neni G., S.Pd., Rina R., S.Pd., M.Pd., dan Lisma, S.Pd. (Jajang Sukmana)***