kandaga.id – MKKS SMK Kabupaten Garut melaksanakan kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) Operator Dapodik SMK se Kabupaten Garut yang dilaksanakan di SMK Maarif Garut, Senin (01/11/2021).

Berdasarkan informasi dari Sekretaris MKKS SMK Garut, Ketua Bidang SDM MKKS, Asep Fauzi Nur, S.Pd., dalam laporannya menyampaikan, kegiatan Rakor yang dihadiri oleh Operator SMK se- Kabupaten Garut dimaksudkan untuk silaturahmi dan konsolidasi serta sharing program kerja Dapodik dalam rangka mewujudkan tertibnya data di satuan pendidikan yang menjadi dasar diterbitkan data statistik pendidikan yang memberikan akses informasi kepada para pemangku kepentingan.

Sementara itu Ketua MKKS SMK Kabupaten Garut, Acep Sundjana Djakaria, SE., MM., menyampaikan, semua operator disatuan Pendidikan harus proaktif dalam melaksanakan tugasnya jangan sampai Dapodik sekolah tidak tertata dengan baik dan benar.

Pihaknya bersedia menjadi naungan forum operator dalam menjalankan program kerjanya dan meminta di SK kan oleh Kepala KCD sesuai ketetapan dan aturan perundang undangan.

“MKKS juga akan berkoordinasi dengan para kepala sekolah, agar senantiasa memperhatikan kinerja maupun kesejahteraan operator, tidak lagi ada yang mengeluh kurangnya perhatian dari pemangku sekolah, terutama yang harus diperhatikan perangkat dan sarana kerja operator,” ungkapnya.

Di samping itu, Acep juga berharap sekolah ataupun yayasan membuat standarisasi kesejahteraan operator per input data siswa ataupun per bulannya sesuai kebijakan satuan pendidikan dilihat dari capaian kinerja operator, terlebih memberikan reward yang layak karena operator tanpa lelah harus on time dan siap bekerja kapan dan dimana pun.

Kepala KCD Pendidikan Wilayah XI Drs. H. Aang Karyana, M.Pd, dalam sambutannya, mengapresiasi diselenggarakannya rakor operator ini, dengan adanya kegiatan ini terlihat bahwa operator bersinergi dengan pihak dinas terkait dalam hal ini KCD dan MKKS.

“Operator sebagai ujung tombak sekolah dan peran sertanya sangat vital, selain bertanggung jawab kepada sekolah dan yayasan, secara tidak langsung bertanggung jawab juga kepada KCD, dikarenakan semua hasil pekerjaan operator harus divalidasi oleh Kepala KCD terutama berkaitan dengan jumlah siswa yang jadi acuan besar kecilnya dana BOS diterima sekolah,” ungkap H. Aang.

Menurut H. Aang, operator itu sifatnya penting dan genting, hati-hati menggunakan jari jangan sampai ada kenakalan dalam input data siswa yan tentu merugikan sekolah dan berbenturan dengan hukum.

“Operator harus memiliki tanggungjawab kinerja secara jujur dan proporsional, walaupun adanya tekanan diri pihak pimpinan maupun pengelola sekolah,” tegas Kepala KCD.

Terang H. Aang, banyak laporan yang mengindikasikan adanya temuan mutasi siswa tidak sesuai waktu yang ditentukan dengan jadwal sinkronisasi dapodik, ditambah lagi penggelembungan data siswa sehingga merepotkan semua pihak baik sekolah, pengelola, MKKS dan KCD, terlebih temuan tersebut diekspos oleh media.

“Kami mengharapkan seluruh operator sekolah senantiasa sehat wal afiat dan tetap kompak serta bersedia saling membantu sesama operator lain dalam entitas input data,” pungkas H. Aang. ***Jajang Sukmana