Pemilik Rancabango Hotel dan Resot, H. Deden Rohim.

Kandaga.ID- Tingginya sebaran kasus corona virus disease (Covid19) di Kabupaten Garut, bahkan ditemukannya kasus positif Corono dari hasil Swab Test terhadap pegawai hotel dan penginapan,  menjadikan pemilik hotel dan penginapan di sekitar objek wisata Cipanas Kabupaten Garut, Jawa Barat, semakin perketat protokol kesehatan. Hal tersebut untuk mencegah penyebaran virus di tempat destinasi wisata.

Pengunjung Rancabango Hotel dan Resort terlihat memetuhi protokoL kesehatan dengan menggunakan.

“Kita lebih perketat lagi protokol kesehatan, beberapa sarana seperti tempat cuci tangan, handsanitizer, pengecekan suhu tubuh, pengecekan kamar dengan disemprot, itu sudah menjadi protap setiap hari kita. Tamu khususnya ketika di dalam kawasan hotel harus mematuhi protokol kesehatan,” ujar Pemilik Rancabango Hotel dan Resort, H. Deden Rohim saat dihubungi wartawan, Sabtu (05/09/2020).


Terlebih kata Deden, para tamu yang datang ke tempatnya merupakan tamu VVIP mulai dari Kapolda, Pangdam Siliwangi hingga rombongan menteri yang menginap sampai beberapa hari.

Untuk itu, pihaknya melalui para karyawan hotel tidak segan untuk mengimbau pengunjung agar selalu menerapkan protokol kesehatan.

“Kita berharap Covid-19 bisa mereda, karena Garut ini memiliki daya tarik tersendiri dari sektor wisata,” 7jarnya.

Dampak pandemi Covid-19 sangat dirasakan oleh para pengusaha hotel, terlebih beberapa waktu lalu sejumlah hotel harus lockdown hingga tiga bulan. Saat ini, hotelnya sudah buka sejak satu bulan lalu.

Untuk itu, lanjut Deden, penegakan protokol kesehatan menjadi faktor penting dalam keberlangsungan bisnis saat ini. Pihaknya bersyukur sementara ini tidak ada satu pun karyawannya yang terpapar Covid-19.

“Mulai satu bulan ini memasuki new normal usaha kami sudah sedikit menggeliat, sudah ada pemasukan, sehingga karyawan yang bekerja tidak sampai kena PHK. Kita punya karyawan 70 orang, ya bisa berjalan normal,” ungkapnya.

Di Rancabango Hotel dan Redort ini ada 60 kamar dengan 70 karyawan. Menurut pemiliknya, pada saat week end, semua kamar yang  ada terisi, namun pada hari biasa, paling cuma terisi sekitar 25 persen.

Berdasarkan surat yang beredar, Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Garut yang ditujukan ke direksi hotel di Garut, memberitahukan bahwa ada tiga hotel di Kabupaten Garut yang ditutup. Hal tersebut lantaran diantara karyawannya positif Covid-19. (Jay)