KANDAGA.ID – Menjabat Kepala Sekolah Indonesia Davao City (SID) Filipina sejak Agustus 2016 yang akan berakhir Januari 2020 mendatang, Agus WF salah satu putra terbaik asal Garut ini mengunjungi SMAN 1 Garut. Rombongan diterima langsung Kepala SMAN 1 Garut, Drs. H. Achdiat Kusdani, M.Pd., berserta beberapa wakasek, Selasa (2/7/2019).

Rombongan SID langsung diarahkan menuju aula SMAN 1 Garut yang berada di lantai dua, untuk beristirahat sekagus mendapatkan pemaparan profil SMAN 1 Garut, serta memperkenalkan semua yang ikut dalam rombongan SID.

“Rombongan yang kami bawa selain tenaga pendidik juga beberapa peserta didik kelas IX, yang sebagian alumni SMAN 1 Garut,” ujar Agus WF.

Selain itu, Agus menjelaskan, bahwa sekarang ada kebijakan dari Kemendikbud bahwa sekarang tidak boleh ada PNS yang mengajar di luar negeri, hanya Non PNS saja.

Untuk itu, bagi yang berminat agar mengikuti seleksi tingkat nasional secara online, dengan cara buka SILN online yang tersedia di media sonial ada pendaftaran.

“Kalau tidak salah dalam satu tahun itu ada dua kali. Selain itu untuk kuotanya tergantung dari kebutuhan.Untuk tahun ini kalau tidak salah sekitar 30 orang untuk ditempatkan di semua sekolah yang ada di luar negeri,” jelasnya.

Agus mencontohkan, SID untuk tahun ini membutuhkan hanya BK dan Agama Kristen, hanya dua yang kita butuhkan, tapi seleksinya di tingkat nasional, kita tidak tahu, hanya menerima saja.

“Menurut aturan mengajar di luar negeri itu selama 3 tahun dan saya sendiri seharusnya habis bulan Agustus 2019 mendatang, tapi Alhamdulillah, tiba-tiba dari Kemenlu saya diperpanjang sampai Januari 2020, jadi Insya Allah pulangnya Februari disini,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala SMAN 1 Garut, Drs. H. Achdiat Kusdani, M.Pd., mengatakan, kunjungan dari SID Filipina ini untuk sharing berkaitan dengan infrastruktur sekolah, lebih utamanya sekolah sehat, perlengkapan dan kelengkapan sekolah untuk dijadikan bahan pengembangan sekolah mereka.

“Saya ajak mereka berkeliling melihat-lihat mulai dari ruang osis, paskibra, kantin, lab komputer, gedung olahraga, perpustakaan, ruang UKS serta ruang lain,” jelasnya.

Menurutnya, mereka sangat tertarik keberadaan SMAN 1 Garut dan memotret untuk dibawa sebagai sample, serta mereka berkonsultasi dengan petugas. (Jajang Sukmana)***