KANDAGA.ID – Atas inisiasi K3S Kabupaten Sumedang, untuk kali pertama kepengurusan Forum Musyawarah Kelompok Kerja Kepala Sekolah (FMK3S) Sekolah Dasar (SD) se-Jawa Barat terbentuk, dihadiri perwakilan dari 23 kabupaten/kota se-Jawa Barat bertempat di Banyu Alam Resort Garut, Jalan Raya Cipanas No.102, Rancabango, Tarogong Kaler, Cimanganten, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (29/6/2019) malam.

Ketua terpilih, Dede Yasin (K3S Sumedang) merasa bersyukur, hari ini telah dilaksanakan pemilihan kepengurusan FMK3S Jawa Barat, tidak disangka dan tidak terpikir sebelumnya, dirinya menjadi ketua di forum se-Jawa Barat.

“Terus terang tanggung jawab ini sangat besar, sesuatu yang begitu berat bagi saya untuk membawa organisasi ini ke arah yang lebih maju, karena itu apalah artinya Dede Yasin, tanpa dukungan dari semua pihak,” ujarnya.

Dirinya mengucapkan terima kasih atas kepercayaannya, tapi tetap memohon dukungan dari semua pengurus K3S kabupaten/kota, sehingga organisasi ini tetap eksis dan terus berjalan dengan baik untuk kegiatan-kegiatan selanjutnya.

“Alhamdulillah barangkali kegiatan ini adalah lunak dari bapak ibu sekalian yang telah sudi melakukan meluangkan waktu dan segalanya lebih kesempatan kegiatan ini,” pungkasnya.

Sementara itu, ketua pelaksana Zenal Aripin mengatakan, Kabupaten Garut dijadikan tuan rumah pembentukan FMK3S se-Jawa Barat, padahal Kabupaten Garut sendiri belum memiliki K3S kabupaten seperti kabupaten/kota lain.

“Hampir 70% kabupaten/kota di Jawa Barat sudah memiliki SK kepengurusan K3S SD dari kepada dinas pendidikan,” jelasnya.

Zenal berharap, dengan terpilihnya Kabupaten Garut dalam terbentuknya kepengurusan FMK3S se-Jawa Barat ini ada nilai positif bagi pemerintah dan bisa mewarnai dinas pendidikan dalam peningkatan kearah yang lebih baik.

“Kami pun sama mengharapkan seperti kabupaten/kota lain memiliki K3S tingkat kabupaten,” harapnya.

Sebelumnya, secara bergiliran perwakilan dari kabupeten/kota memperkenalkan diri sekaligus berbagi informasi keberadaan K3S masing-masing.

Ketua K3S Kabupaten Bandung, Sugiarto menceritakan rasa sedih belum dilantik oleh kepada dinas pendidikan, berbeda dengan kabupaten/kota lain. Alhamdulillah, Desember 2018 dilantik dan terpilih menjadi ketua. Sedangkan perwakilan dari Kabupaten Subang mengatakan baru 1 tahun terbentuk K3S kabupaten dengan SK dari kepala dinas, dan berharap semua K3S di Jawa Barat punya akta notaris.

Ketua K3S Kabupaten Purwakarta, Rusyana menjelaskan, di Kabupaten Purwakarta ada 17 kecamatan. Proses tentang SK memang belum ada fakta integritas sebagai dasar hukum. “Mudah-mudahan dengan adanya forum ini dijadikan payung hukum. Kenapa di Kuningan bisa, kita tidak,” tegasnya.

Ketua K3S Kabupaten Indramayu, Untung Arianto, mengatakan, pembetukan K3S diinisiasi kepala dinas pendidikan, dan merasa bersyukur bisa bersilaturahmi dengan rekan-rekan dalam forum ini.

“Kami dijadikan mitra sejak 2018, dan kami telah koordinasi dengan kejaksaan, bekerjasama dengan Polres. Dan berharap forum ini dijadikan forum komunikasi se-Jawa Barat,” ucapnya.

Ketua K3S Kabupaten Cirebon, Eman Sulaeman, ingin forum ini sebagai momentum semua untuk membuka, karena sebagai fasilitator dalam hal kebijakan-kebijakan provinsi untuk mengimplementasikan kebijakan-kebijakannya.

Ketua K3S Kota Tasikmalaya, Nana Hermawan, mengatakan, di Kota Tasik sudah dikukuhkan oleh Walikota sejak 2012, sejak itu dirinya menjabat sebagai K3S Kota Tasikmalaya hingga sekarang. Berbeda dengan Ketua K3S Kabupaten Ciamis, Amir Kusmaya yang sejak 2010.

Sementara itu, Ketua K3S Kota Bandung, Agus Nursalim, organisasi diharapkan dapat menjembatani dan berharap dengan perbedaan ini bisa jadi satu dasar, kabupaten/kota se Jawa Barat semua bisa maju, ini harus sukses.

“Sebelumnya saya menjadi ketua K2S tahun 2013, pada waktu itu saya juga prihatin belum ada SK dari Wali Kota Bandung dan Alhamdulillah sekarang sudah ada,” jelasnya. (Jajang Sukmana)***